Wednesday, January 21, 2009

Sinopsis Guiliver's Travel


Lemuel Gulliver berasal dari Nottinghamshire, Inggris, dan tergolong anak pintar. ketika remaja, ia bersekolah di Cambridge. Namun karena keluarganya terlalu miskin untuk membiayai sekolahnya, Gulliver dikirim ke London untuk belajar ilmu kedokteran dan magang sebagai ahli bedah dibawah bimbingan James Bates. Setelah lulus, ia mencoba membuka praktek dan menikah. Namun saat usahanya mulai bangkrut Gulliver memutuskan pergi berlayar.

Kapal Gulliver diterjang badai di sekitar Hindia Utara, hanya enam kru yang tersisa termasuk Gilliver dan berusaha menyelamatkan diri dengan sekoci. Sekoci itu terbalik, Gulliver terpisah dari kelompoknya. Kemudian dengan sisa tenaga ia berenang mencapai daratan. Ia kelelahan dan tertidur. Gulliver bangun dengan tubuh terikat ratusan benang. Gulliver terkejut melihat orang-orang Liliput disekelilingnya dan juga sebaliknya. Ia dibawa untuk dihadapkan pada Kaisar. Gulliver dan Kaisar mencoba saling berkomunikasi walaupun mereka tidak memahami bahasa masing-masing.

Gilliver berharap segera dibebaskan, maka ia mencoba untuk bersikap baik dan menbangun kepercayaan para Liliput. Kaisar mencoba menghibur Gulliver dengan beberapa pertunjukkan termasuk tarian lompat tali. Tarian lompat tali adalah cara Liliput menyeleksi pegawai kerajaan, semakin tinggi lompatan mereka, maka semakin besar pula kesempatan mereka diterima menjadi pegawai. Kebebasan Gulliver akhirnya dikabulkan dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi termasuk kesediaannya membantu pembangunan, berperang, mengawasi wilayah mereka, dan pengiriman pesan penting. sekitar dua minggu setelah Gulliver dibebaskan, seorang pegawai pemerintahan yang bernama Reldresal datang menemui Gulliver dan bercerita tentang Liliput termasuk konflik internal di Liliput dan konfliknya dengna Blefuscu. Permasalahan yang menyebabkan semua itu terjadi adalah perbedaan pendapat tentang cara memecahkan telur dengan benar. Gulliver menyusun rencana untuk menyerang Blefuscu dan rencana itu berhasil dengan mudah. Gulliver telah menjadi pahlawan Liliput. Kaisar memintanya kembali untuk menghancurkan kapal-kapal yang tersisa dan merebut wilayah Blefuscu, tetapi Gulliver menolak. Hal itu membuat beberapa orang marah dan mencoba mencelakai Gulliver, termasuk Flimnap. Tiga minggu kemudian utusan Blefuscu datang menyatakan bahwa mereka menyerang dan meminta Gulliver untuk datang mengunjungi Blefuscu.

Ketika terjadi kebakaran di kamar permaisuri, Gilliver mencoba membantu Liliput memadamkan api dengan mantelnya. Tetapi ia lupa membawa mantelnya. Akhirnya Gulliver mencoba memadamkan api dengan air kencingnya walaupun ia tahu akan mendapatkan sanksi karena hal itu termasuk kejahatan di Liliput. Namun demikian, Kaisar berjanji akan mengampuni Gulliver. Gulliver memutuskan untuk pergi ke Blefuscu, tetapi seorang utusan kerajaan memberitahunya bahwa ia telah dituduh melakukan penghianatan terhadap negara. Gulliver dijatuhi hukuman mati, tetapi Reldresal memohon pada Kaisar mengurangi hukumannya dengan membuat Gulliver buta. Gulliver merasa takut lalu ia bergegas ke BLefuscu. Disana ia menemukan kapal yang dapat membawanya ke Inggris. Ia meminta Kaisar Blefuscu membantu memperbaiki kapal tersebut. Setelah kapal siap, Gulliver menggunakannya untuk berlayar kembali ke Inggris.

Setelah 10 hari di rumah, Gulliver kembali berlayar ke Hindia Utara. Dalam perjalanannya, kapalnya diserang bajak laut. Salah satu bajak laut itu adalah orang Belanda, lalu Gulliver memohon untuk dibebaskan dengan alasan mereka sama-sama penganut Kristen. Seorang bajak laut Jepang berkata, mereka tidak akan mati. Pada oarang Belanda itu, Gulliver mengatakan bahwa ia terkejut karena ia mendapat ampunan dari seorang penyembah berhala, bukan dari orang Kristen sendiri. Orang Belanda itu marah dan melepaskan Gulliver ke laut menggunakan perahu kecil dan hanya dibekal makanan untuk 4 hari. Gulliver menemukan beberapa pulau dan mendarat di salah satu pulau itu. Namun ia menyadari ada sesuatu yang aneh. Suasana menjadi gelap selama beberapa waktu. Ia melihat sebuah benua terapung yang bernama Laputa.

Penduduk pulau itu mempunyai mata yang bisa berputar kedalam dan lainnya keatas. Baju mereka dihiasi dengan gambar-gambar benda angkasa dan instrumen musik. beberapa diantaranya adalah pelayan yang bertugas untuk melancarkan percakapan tuan mereka dengan cara menyodok telinga pendengar dan mulut pembicara dengan alat yang disebut flapper ketika mereka mulai melamun. Gulliver dibawa menghadap raja dan menunggu selama 1 jam sebelum raja disadarkan dari lamunannya.

Raja mengutus guru untuk mempelajari Gulliver bahasa Laputa. Bahasanya sangat mengandalkan konsep matematika dan musik karena mereka menghargai ilmu teoritis diatas segalanya dan meremehkan ilmu praktis. Laputa digerakkan oleh sebuah batu besar yang memiliki kekuatan magnetis.

Selama di Laputa, Gulliver merasa diabaikan karena mereka lebih pintar dan hanya berminat pada musik dan matematika. Ia pergi menuju Lagado dan bertemu dengan Lord Munodi. Selama perjalanan menuju rumah Munodi, Gulliver melewati tanah tandus yang dihuni orang-orang yang tampak menyedihkan dengan pakaian lusuh dan rumah yang tidak terawat. Namun sebaliknya, tanah lainnya karena teknik mengolah tanahnya dianggap ’salah’. 40 tahun lalu, beberapa orang Lagado pergi ke Laputa untuk mencari ilmu dengan tujuan memperbaiki kehidupan. Mereka mendirikan akademi untuk mengembangkan teori yang mereka pelajari, namun itu tidak pernah menghasilkan sesuatu. Penelitian yang mereka lakukan aneh dan mustahil, seperti: mencoba menyarikan sinar matahari dari timun, mengubah es menjadi mesiu, dan yang menyuruh muridnya makan wafer yang sudah ditulisi rumus matematika agar mudah dihafalkan.

Gulliver yang bosan dengan penelitian yang tidak masuk akal, memutuskan untuk ke Glubdubdrib, pulau penyihir yang bisa memanggil roh. Gulliver memanfaatkannya untuk bertemu dengan Alexander Agung, Caesar, Pompey, sampai Aristoteles. Dari Glubdubdrib, Gulliver menuju Luggnagg, pulau terakhir sebelum ia kembali ke Inggris.

Di Luggnagg ada manusia-manusia yang hidup abadi yang disebut Struldbrug. Walaupun memiliki hidup abadi, mereka tidak bahagia karena diusia tertentu mereka mulai murung, tidak bisa merasakan cinta, dan iri pada orang yang bisa mati. Setelah beberapa waktu tinggal di Luggnagg, Gulliver memutuskan kembali ke Inggris melalui Jepang dengna harapan disana ia bisa menumpang kapal Belanda dan kemudian melanjutkan berlayar ke Inggris.

3 comments: