Tuesday, January 27, 2009

Defamiliarisasi

Defamiliarisasi merupakan “keganjilan” teks sastra dalam upaya menampilkan kekhasan karya sastra. Victor Shlovsky seperti dikutip oleh Redyanto Noor menyatakan bahwa ‘Defamiliarization is found almost everywhere form is found.’ Kutipan tersebut mempunyai arti bahwa Hal-hal yang sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari diubah fungsi ataupun pemahamannya menjadi asing dan ganjil atau aneh. Tujuannya agar pembaca lebih tertarik pada bentuk, dan lebih menyadari hal-hal sekitarnya.

Pada awalnya konsep defamiliarisasi digunakan oleh kaum formalis untuk mempertentangkan karya sastra dengan kehidupan atau kenyataan sehari-hari. Kecenderungan tersebut awalnya hanya digunakan dalam puisi saja, namun di kemudian hari mereka berupaya untuk memadukan unsur defamiliarisasi ke dalam bentu karya sastra yang lain. Dalam kerutinan ajaran sehari-hari, persepsi kita dan respon kita akan realitas menjadi basi dan membosankan. Dengan kita masuk ke dalam kesadaran dramatik bahasa, sastra menyegarkan respon-respon habitual macam ini dan membuat objek menjadi lebih ‘terlibat’.

Victor Borisovick Shklovsky merupakan salah seorang pelopor formalisme. Ia mempunyai ciri khas dalam penelitiannya terhadap karya sastra, yaitu memandang karya sastra berdasarkan kesastraannya dan bukan hanya sekedar isinya saja. Sifat kesastraan ini muncul dengan cara menyusun dan mengolah bahan cerita yang bersifat netral atau biasa (fabula). Cara pengolahan atau penyulapan ini akan menghasilkan karya sastra yang indah (suzjet). Yang dimaksud dengan Fabula adalah bahan dasar berupa jalan cerita menurut logika dan kronologi peristiwa, sedangkan sjuzet merupakan sarana untuk menjadikan jalan cerita menjadi “ganjil” atau aneh. Sementara yang dianggap sebagai penyulapan dalam prosa naratif misalnya dengan pemakaian bahasa dalam teks si penutur, pergeseran prespektif, pemakaian simbol-simbol dan juga unsur yang menyangkut ‘isi’ yang harus memberi motivasi bagi penyusun cerita. (Dick Hartoko, 1989: 33)

Pusat perhatian Shklosvky dalam pandangannnya mengenai sastra ialah pengertian pengasingan atau disebut juga dengan defamiliarisasi (membuat aneh). Teknik ini membuat sesuatu yang umum dalam kehidupan kita sehari-hari, menjadi sesuatu yang aneh atau asing, sehingga untuk menangkap apa maksud sebenarnya diperlukan waktu yang agak lama.
‘The technique of art is to make objects ‘unfamiliar’, to make forms difficult,
to increase the difficulty and length of preception because the process of
perception is an aesthetic end itself and must be prolonged.’ (Davis, 1986: 55)

Sama seperti seni-seni lainnya, sastra mempunyai kemampuan untuk memperlihatkan kenyataan dengan suatu cara baru sehingga sifat otomatik dalam pengamatan dan penerapan kita didobrak. Contoh sederhana dari defamiliarisasi akan kita dapatkan dalam salah satu karya Tolstoy yang berjudul Shame. Tolstoy mengemukakan kata mencambuk tidak dengan secara langsung tetapi melalui penggambaran sebagai berikut: ‘to strip people who have broken the law, to hurl them to the floor, and to rap on their bottom with switches’ (Davis, 1986: 56). Akibat yang ditimbulkan ialah kita tidak secara langsung atau otomatis mengetahui apa yang dimaksud Tolstoy dalam kalimatnya, meskipun kata ‘mencambuk’ adalah kata yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Hanya dengan berfikir agak lama, mengolah dan menyerapnya, barulah kita dapat menyimpulkan makna penggambaran Tolstoy tadi.
‘After we see an object several times, we begin to recognize it. The object is
in front of us and we know about it, but we do not see it-hence we cannot say
anything significant about it. Art removes objects from the automatism of
perception in several ways.’ (Davis, 1986: 56)

Gaya bahasa yang menonjol atau menyimpang dari yang biasa, menggunakan teknik cerita yang baru, membuat sesuatu yang umum menjadi aneh atau asing inilah yang akan membuat karya sastra itu menjadi lebih indah dan berseni.

J.K Rowling menyegarkan dunia sastra modern dengan memasukkan konsep defamiliarisasi ke dalam karyanya. Dalam dunia Harry Potter yang diciptakan Rowling terdapat banyak sekali ‘keanehan’ yang ditampilkan, baik berupa benda, tempat, maupun peristiwa yang terjadi dalam cerita. Novel ini berpeluang untuk dianalisis dengan teknik defamiliarisasi karena cara pengolahannya terlihat jelas dalam gaya bahasa yang digunakan maupun dalam simbol.

Riwayat Hidup JK Rowling

Joanne Kathleen Rowling atau yang dikenal dengan J.K Rowling dilahirkan di Chipping Sodbury, Gloucestershine, England pada tanggal 31 Juli 1965. Rowling mulai menulis cerita sejak berusia 5 tahun. Karya pertamanya berjudul Rabbit.

Bersama orang tua dan adiknya, Rowling pindah rumah ke daerah Winterbourne. Ditempat itu ia mempunyai tetangga yang bernama Potter. Saat Rowling berusia 9 tahun, ia dan keluarganya pindah lagi ke Tutshill. Di Tutshill, Rowling mulai bersekolah di sebuah sekolah dasar dan berlanjut ke Wyedean Comprehensive. Setelah lulus Rowling melanjutkan ke Exeter University. Di Exeter ini Rowling belajar bahasa perancis. Pada tahun 1990 Rowling lulus dari Exeter University. Saat berumur 26 tahun ia pindah ke Portugal menjadi guru bahasa Inggris.

Rowling menikah dengan Jorge Arantes seorang wartawan yang berasal dari Portugis. Pada tahun 1993 anaknya yang bernama Jessica lahir. Namun tidak lama setelah anaknya lahir, Rowling bercerai dengan suaminya dan pindah ke Edinburg. Dalam perjalanannya dari Manchester ke London dengan Kereta api pada tahun 1990, Rowling mendapat ide cerita Harry Potter.

Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone sukses besar di Inggris. Edisi pertamanya di Amerika pada tahun 1998 diterbitkan oleh Arthur A. Levine Book yang kemudian berganti judul menjadi Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Harry Potter menjadi buku yang paling banyak dicetak di Amerika. Buku yang bercerita tentang kehidupan Harry Potter sebagai seorang penyihir cilik serta kehidupan di sekolah sihir Hogwarts ini jumlah cetakannya mencapai 80 juta buku dan menjadi topik utama di surat kabar Amerika, seperti The New York Times, USA Today dan Wall Street Journal. Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone mendapatkan penghargaan The British Book Awards sebagai Children Book of The Year dan The Smarties Prize.

Kesuksesan buku pertamanya membuat Rowling bersemangat untuk melanjutkan seri ke-2 dari Harry Potter. Pada bulan Juli 1998 Harry Potter and The Chamber of Secret terbit di Inggris dan di bulan Juni 1999 terbit di Amerika. Buku ke-2 juga sukses dipasaran yang kemudian berlanjut seri ke-3 yang berjudul Harry Potter and The Prisoner of Azkaban yang terbit pada bulan Juli dan September 1999 di Inggris dan Amerika. Pada musim panas tahun 2000 sekitar $480 juta dalam 3 tahun diraih Rowling dengan jumlah 35 juta copy buku yang dicetak dalam 35 bahasa. Ketiga seri Harry Potter berhasil melambungkan nama J.K Rowling di Inggris dan Amerika sekaligus menjadikan ke-3 buku tersebut menjadi best seller.

Seri ke-4 Harry Potter terbit pada bulan Juli 2000 dengan judul Harry Potter and The Goblet of Fire. Cetakan pertama berjumlah 5,3 juta copy terjual 1,8 juta. Berikutnya terbit seri ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix pada bulan Juni 2003 dan seri ke-6 yang berjudul Harry Potter and The Half Blood Prince berjual 6,9 juta copy di Amerika dalam 24 jam saat penjualan hari pertamanya.

Sebelum terbit pada bulan Juli 2007 seri ke-7 dan merupakan seri terakhir dari Harry Potter yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallow telah banyak dipesan penggemarnya melalui toko buku Barnes & Nobles and Border’s serta melalui website amazon.com. Rowling saat ini menjadi wanita terkaya ke-13 di Inggris.

Film pertama Harry Potter and The Sorcerer’s Stone disutradarai oleh Chris Columbus pada bulan November 2001 berhasil meraup keuntungan $93,5 juta dan menjadi rekor box office mengalahkan film sebelumnya, yaitu The Lost World: Jurassic Park pada tahun 1999 yang mendapat keuntungan $20 juta. Film ke-2 dan 3 dirilis pada bulan November 2002 dan Juni 2004 juga berhasil memecahkan rekor box office. Harry Potter and The Goblet of Fire yang disurtadarai Mike Newell rilis pada tahun 2005. film ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix rilis bulan Juli 2007 yang menempatkan Michael Goldenberg sebagai penulis skenario menggantikan Steve Kloves yang telah menulis skenario untuk ke-4 film seri sebelumnya.

Pada tanggal 26 Desember 2001 J.K Rowling menikah lagi dengan seorang dokter anasthetis yang bernama Dr. Neil Murray dan tinggal di Scotland. Pada tahun 2003 anak ke-2 Rowling lahir dan diberi nama David. Pada tahun 2005 lahir anak ke-3 yang bernama Mackenzie.

Sinopsis Harry Potter and The Sorcerer’s Stone

Pada suatu pagi dalam perjalanannya menuju ke kantor, paman Vernon Dursley melihat banyak hal-hal aneh yang terjadi. Ia melihat kucing yang dapat membaca peta di sudut jalan Privet Drive, orang-orang yang memakai jubah hitam, dan burung hantu yang terbang di siang hari.

Paman Dursley berfikir bahwa kejadian aneh tersebut ada hubungannya dengan saudara iparnya yang bernama Lily dan Potter. Paman Dursley adalah orang yang tidak percaya pada hal-hal yang misterius atau berkekuatan gaib. Oleh karena itu, ia dan istrinya yang bernama Petunia tidak mau jika mereka berdua dihubungkan dengan Lily dan Potter sebagai penyihir. Paman Dursley dan bibi Petunia tinggal Privet Drive no. 4 Inggris bersama dengan anak mereka yang bernama Dudley dan seorang keponakan yang bernama Harry Potter.

Sementara itu, Albus Dumbledore kepala sekolah penyihir Hogwarts bertemu Profesor Minerva McGonagall, yang juga guru di Hogwarts, serta seorang raksasa yang bernama Hagrid di luar rumah keluarga Dursley. Dumbledore bercerita bahwa Voldemort telah membunuh Lily dan Potter, tetapi ia tidak berhasil membunuh bayi mereka yang bernama Harry. Dumbledore menyelamatkan Harry dan menaruhnya di depan pintu rumah keluarga Dursley yang mempunyai hubungan keluarga dengan Harry. Dumbledore berencana memberikan surat pada Harry yang isinya mengajak Harry untuk bersekolah di Hogwarts.

Saat ulang tahun Dudley yang ke-10 Harry diajak ke kebun binatang. ketika berada di depan kandang ular boa pembelit dari Brazil, tiba-tiba ular itu membuka matanya dan seakan-akan berkata bahwa ia bosan berada disitu. Tiba-tiba kaca bagian depan kandang ular lenyap dan ular itu meluncur keluar. Paman Dursley menghukum Harry atas kejadian tadi.

Surat misterius yang ditujukan untuk Harry datang ke rumah keluarga Dursley. Surat itu datang terus dan jumlahnya semakin banyak. Dursley marah ketika Harry meminta surat tersebut. Akhirnya Dursley membawa keluarganya mengungsi ke gubuk kecil diatas karang besar yang menjorok ke laut. Tepat jam dua belas malam saat ulang tahun Harry yang ke-11 ada seorang raksasa yang menemuinya ke gubuk bersamaan dengan badai dan ombak besar yang menghantam batu karang. Raksasa itu bernama Hagrid. Ia membawa surat dari Prof. McGonagall untuk membawa Harry ke Hogwarts. Hagrid juga menceritakan tentang ayah ibu Harry yang meninggal karena di bunuh Voldemort. Luka yang ada di dahi Harry juga karena Voldemort yang berusaha membunuhnya, tetapi gagal. Harry terkejut mendengar cerita Hagrid bahwa ayah dan ibunya penyihir terkenal.

Hagrid membawa Harry ke London untuk berbelanja berbagai keperluan sekolahnya di Hogwarts. Sebelum belanja, Hagrid mengajak Harry ke Gringotts untuk mengambil uang. Gringotts adalah nama bank tempat penyihir menyimpan uang. Setelah mengambil uang, Hagrid dan Harry berbelanja. Di toko Madam Malkin, Harry bertemu Darco Malfoy yang sombong dan arogan. Ia memamerkan berbagai benda dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia sihir hingga membuat Harry muak padanya.

Pada tanggal 1 September, Dursley mengantarkan Harry ke stasiun King’s Cross. Harry harus mencari peron sembilan tiga per empat untuk menemukan kereta Hogwarts Ekspres yang akan membawanya ke Hogwarts. Harry duduk bersama Ron. Ron banyak bercerita mengenai dunia sihir yang belum dikenal Harry. Harry dan Ron kemudian berkenalan dengan Hermione.

Harry harus melewati seleksi karakter untuk masuk ke kelompok Gryffindor. Saat pelajaran ramuan yang diajar Prof Severus Snape, Harry dicecar pertanyaan yang semuanya tidak dapat dijawabnya. Terlihat kebencian dari pandangan Prof. Snape kepada Harry. Harry menceritakan perlakuan Snape kepada Hagrid saat Hagrid mengundangnya minum teh di rumahnya. Di rumah Hagrid, Harry membaca artikel yang memuat berita pencurian yang gagal di ruangan besi no. 713 di Gringotts.

Saat pertandingan Quidditch pertamanya, sapu Harry menjadi tak terkontrol. Hermione melihat Snape sedang membaca mantra dan membuat sapu Harry tak terkontrol. Hermione menghentikan mantra Snape dengan membakar jubah Snape dan kemudian memadamkannya sebelum Snape tahu Hermione yang melakukannya. Sapu terbang Harry kembali terkontrol dan Gryffindor berhasil memenangkan pertandingan.

Pada hari natal, Harry mendapat bingkisan dari ayahnya yang dititipkan pada Prof. Dumbledore berupa jubah gaib. Siapapun yang menggunakan jubah itu, maka ia tidak akan terlihat. Harry memakainya untuk mengelilingi ruangan di Hogwarts hingga akhirnya ia menemukan Mirror of Erised. Saat Harry melihat cermin itu, ia dapat melihat kahidupan ayah ibunya.

Setelah natal berlalu, Harry, Ron, dan Hermione mulai memecahkan misteri hubungan antara kejadian perampokan di Gringotts dengan sebuah barang yang dijaga anjing berkepala tiga. Dari buku yang dibaca di perpustakaan mereka akhirnya mengetahui bahwa yang dijaga anjing berkepala tiga adalah sebuah batu bertuah yang pernah dibuat oleh Nicolas Flamel dan Dumbledore serta menjanjikan kehidupan abadi bagi yang berhasil mendapatkannya. Harry melihat sosok berkerudung meminum darah unicorn. Unicorn adalah makhluk berkepala manusia tetapi berkaki kuda dan dapat berbicara. Sosok berkerudung itu mencoba menyerang Harry, namun Harry berhasil diselamatkan oleh Centaurus yang mengatakan bahwa sosok itu adalah Voldemort. Harry juga telah mengetahui Voldemort mencoba mencuri batu bertuah.

Harry memutuskan bahwa ia harus mendapatkan batu bertuah sebelum Voldemort mendapatkannya. Malam harinya Harry, Ron, dan Hermione mnyelinap masuk ke koridor terlarang di lantai tiga. Harry harus melewati beberapa rintangan untuk mencapai ruangan tempat batu bertuah di simpan. Di rintangan pertama Harry berhasil mengalahkan anjing berkepala tiga dengan memainkan seruling. Harry mendapatkan cara tersebut dari Hagrid karena anjing itu kepunyaan Hagrid. Permainan catur berhasil di taklukkan Ron walaupun ia harus terluka dan meminta Harry serta Hermione melanjutkan rintangan berikutnya. Rintangan selanjutnya, Harry dan Hermione harus menentukkan ramuan mana yang dapat digunakan untuk membuka pintu. Hermione berhasil memecahkan teka-teki tersebut. Namun hanya satu orang yang bisa masuk ke dalam ruang berikutnya untuk melanjutkan permainan. Harry masuk dan menghadapi rintangan berikutnya. Harry bertemu dengan Quirell pada rintangan berikutnya dan Quirell ingin membunuh Harry. Mengetahui Harry berniat mengambil batu bertuah, maka Quirell menyuruh Harry berdiri di depan Mirror of Erised melihat apa yang terjadi dan mengatakannya pada Quirell. Harry melihat dirinya mendapatkan batu bertuah dan menyimpannya di saku. Pada saat yang sama ia merasakan batu itu telah berada di dalam sakunya. Harry berbohong pada Quirell mengenai apa yang dilihatnya. Tiba-tiba Quirell mengurai surbannya dan dari belakang kepala tampak sepotong wajah mengerikan. Voldemort telah masuk ke tubuh Quirell dan menyerang Harry hingga pingsan.

Saat sadar, Harry berada di rumah sakit ditemani Prof Dumbledore. Dumbledore datang menyelamatkan Harry pada saat yang tepat. Ia juga mengatakan telah menghancurkan batu bertuah bersama Nicolas Flamel.Setelah kondisinya pulih, Harry, Ron, Dan Hermione mendapat poin atas apa yang telah mereka lakukan sehingga Gryffindor memenangkan piala asrama. Liburan musim panas tiba dan Harry memilih pulang untuk menghabiskan liburannya bersama keluarga Dursley.

Sinopsis The Lord of the Rings: The Fellowship of The Rings

Cerita The Fellowship of The Rings dimulai dengan kisah bagaimana seorang hobbit bernama Bilbo Baggins dari The Shire, telah mengembara ke Misty Mountain dan bertemu dengan Gollum yang telah tinggal di dalam sebuah gua di gunung tersebut selama 500 tahun. Bilbo berhasil mencuri cincin milik Gollum dan kemudian membawanya pulang ke The Shire. Tanpa disadari, cincin tersebut mempunyai kekuatan sakti.

Pada ulang tahunnya yang ke-111, Bilbo memutuskan untuk meninggalkan The Shire dan menuju ke Rivendell. Bilbo ingin menghabiskan masa tuanya dengan menulis buku tentang pengembaraannya dengan seorang Dwarf mencari harta karun di Lonely Mountain, di mana terdapat seekor naga yang menyembunyikan emas permata di bawah badannya. Sebelum melakukan perjalanannya, Bilbo mewariskan cincin sakti yang disebut One Ring kepada keponakannya yang bernama Frodo Baggins.

Seorang Wizard yang juga sahabat Bilbo bernama Gandalf menyarankan Frodo untuk menghancurkannya ke Mount Doom. Penghancuran cincin ini untuk menghalangi niat jahat Sauron yang ingin menguasai Middle-Earth. One Ring dibuat oleh Sauron, Dark Lord dari Mordor, cincin tersebut sesungguhnya digunakan untuk menguasai Middle-Earth dan memperbudak rakyatnya.

Frodo berangkat ke Mount Doom bersama seorang sahabatnya yang bernama Samwise Gamgee. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Merry dan Pippin yang akhirnya ikut bergabung bersama Frodo dan Sam. Perjalanan para hobbit ini terus dibayangi oleh Black Rider yang merupakan utusan Sauron untuk mengawasi si pemegang cincin.

Ketika sampai di Bree, empat hobbit ini memutuskan untuk beristirahat di The Prancing Pony. Ditempat tersebut mereka bertemu dengan seorang Strider yang bernama Aragorn. Ternyata Strider tersebut adalah utusan Gandalf yang bertugas menemani para hobbit hingga ke Rivendell, tempat penguasa Elf berkuasa dan akan terjadi pertemuan penting antara semua ras penghuni Middle Earth.

Keesokan harinya Strider menemani mereka untuk meneruskan perjalanan ke Rivendell. Pada malam harinya, mereka kembali diserang oleh Black Rider. Frodo terluka dalam serangan itu karena ditikam oleh Black Rider. Dalam kepanikan karena Frodo terluka dan pingsan, tiba-tiba muncul seorang Elf yang bernama Arwen dan membawa Frodo ke Rivendell dengan kudanya.

Black Rider terus mengejar Arwen sampai ke Loudwater River. Saat Black Rider mencoba menyeberangi sungai, Arwen membaca mantra untuk membuat sungai tersebut memukul Black Rider dengan kuat dan membunuh mereka. Setelah berhasil mengalahkan Black Rider, Arwen dan Frodo melanjutkan perjalanan menuju ke Rivendell.

Pada saat yang sama, Gandalf yang terperangkap di puncak Menara Orthanc di Isengard meminta bantuan burung elang raksasa bernama Gwaihir untuk melepaskannya dari tawanan Saruman. Gwaihir membawa Gandalf ke Rivendell. Saat rombongan Aragorn dan para hobbit sampai di Rivendell, Frodo sudah sembuh dari lukanya. Elrond sang pemimpin bangsa Elf sangat kagum pada kekuatan mental Frodo yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kekuatan jahat dari One Ring. Sementara itu, seluruh wakil pemimpin dari semua makhluk Middle-Earth berkumpul di Rivendell untuk membahas siapa yang akan membawa One Ring ke Mordor untuk dihancurkan. Saat tidak ada yang bersedia membawanya, tiba-tiba Frodo menawarkan diri untuk membawa One Ring ke Mordor. Maka terpilihlah orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Mordor, yaitu Gimli (Dwarf), Legolas (Elf), Aragorn dan Boromir (Men), Gandalf (Wizard), dan keempat hobit (Frodo, Sam, Merry, dan Pippin). Kesembilan orang tersebut tergabung dalam The Fellowship of The Ring.

Keesokan harinya kesembilan orang tersebut berangkat menuju ke selatan melewati Lothlorien. Untuk sampai ke Lothlorien, mereka harus melintasi Misty Mountain yang saat itu sedang mengalami badai salju dan reruntuhan batu-batuan. Namun akhirnya mereka menyerah pada cuaca dan mengalihkan jalur menuju ke Moria yang merupakan tempat tinggal Dwarf.

Di Moria, mereka diserang oleh Orcs. Orcs adalah manusia kerdil bodoh ciptaan Sauron yang tinggal di Hutan Mirkwood untuk membantu Sauron menguasai Middle-Earth. Karena jumlah pasukan Orcs yang tidak seimbang dengan jumlah The Fellowship, maka mereka melarikan diri ke jembatan Khazad-Dum. Celakanya di jembatan tersebut mereka telah dihadang oleh binatang raksasa yang menyerupai monster bernama Balrog. Pertempuran dengan Balrog menyebabkan Gandalf terjatuh ke dasar jurang dan menghilang.

Aragorn kemudian mengambil alih tugas Gandalf untuk memimpin The Fellowship sampai ke Mordor. Setelah perjalanan The Fellowship sampai di Lothlorien, mereka bertemu dengan seorang peri bijak yang bernama Galadriel. Galadriel memberikan bekal sampan, biskuit lembas, dan kaca. Dari kaca milik Galadriel, Frodo melihat masa depan dimana sahabatnya Sam akan menemui ajalnya jika tetap ikut dengannya ke Mordor. Frodo mulai bimbang pada perjalanannya, namun ia tetap harus menghancurkan One Ring.

Perjalanan berlanjut melewati sungai Anduin menuju ke selatan. Sampai di Fall of Rauros mereka berhenti untuk beristirahat. Saat beristirahat, Boromir ingin melihat dan memegang One Ring, namun Frodo menolaknya dan menyingkir dari Boromir. Tiba-tiba sekumpulan Orcs dan Uruk Hai menyerang The Fellowship. Gimli, Legolas, Aragorn, dan Boromir maju menghadapi serangan musuh, sedangkan Merry, Pippin, Frodo, dan Sam berlari menyembunyikan diri namun akhirnya mereka terpisah sementara Merry serta Pippin menjadi tawanan pasukan Orcs.

Frodo dan Sam berhasil menyelamatkan diri dan berlayar ke seberang sungai. Sementara Gimli, Aragorn, dan Legolas yang berhasil mengalahkan pasukan Orcs dan Uruk Hai harus merelakan Boromir yang tewas di medan perang. Gimli, Aragorn, dan Legolas melakukan penghormatan terakhir kepada Boromir dengan meletakkan mayatnya ke dalam sampan dan membiarkannya berlayar menuju sungai Anduin, kemudian ketiganya mulai mencari keempat hobbit.

Demikian akhir dari cerita The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings yang merupakan trilogi. Terpecahnya The Fellowship menjadi akhir cerita yang akan berlanjut pada buku yang kedua.

Monday, January 26, 2009

Sekilas Tentang Sastra Bandingan

Sastra bandingan awalnya memang berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Aliran Perancis berpendapat bahwa sastra bandingan adalah kajian perbandingan dua karya satra atau lebih lebih dengan penekanan pada aspek karya satra itu sendiri. (Trisma & Sulistiati, 2002 : 3).

Sastra bandingan adalah sebuah studi teks across cultural. Studi ini merupakan upaya interdisipliner, yakni lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingankan dua atau lebih periode yang berbeda. Sedangkan konteks tempat, akan mengikat satra bandingan menurut wilayah geografis sastra. Konsep ini merepresentasikan bahwa sastra bandingan memang cukup luas, bahkan pada perkembangan selanjutnya konteks sastra bandingan tertuju pada bandingan sastra dengan bidang lain. Bandingan ini, guna merunut keterkaitan antar aspek kehidupan (Endraswara, 2008 : 128).
Benedecto crose (Giffod,1995:1), berpendapat bahwa studi sastra bandingan adalah kajian yang berupa eksplorasi perubahan (vicissitude), alterna-tion (penggatian), pengembangan (develpment), dan perbedaan timbal balik di antara dua karya atau lebih. Sastra bandingan terkait dengan ihwal tema dan idea sastra.
Dalam pandangan Jost (dalam Rahman, 2000) sastra bandingan juga dapat meliputi aspek: pengaruh, sumber ilham (acuan), proses pengambilan ilham atau pengaruh dan tema dasar. Dalam kaitan ini ada empat kelompok kajian sastra bandingan jika dilihat dari aspek objek garapan yaitu; Pertama, kategori yang melihat hubungan karya sastu dengan lainnya dengan menelusuri juga kemungkinan adanya pengaruh satu karya terhadap karya yang lain. Termasuk dalam interdispliner dalam sastra bandingan adalah filsafat, sosiologi agama dn sebagainya. Kedua, kategori yang mengkaji tema karya sastra. Ketiga, kajian terhadap gerakan atau kecenderungan yang menandai suatu peradaban. Keempat, analisis bentuk karya sastra (genre).

Dalam lingkup kajian demikian, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni: (1) kajian persamaan dan (2) kajian konsep pengaruh. Kajian persamaan, tidak selau menjawab masalah; mengapa terdapat persamaan namun juga lebih kepada apabila dua karya sastra memiliki kesamaan berarti ada hal paralel dalam bidang tertentu (kasim, 1996:17-18).

Thursday, January 22, 2009

Sinopsis Kembang Jepun

Kembang Jepun bercerita tentang sosok Keke asal Minahasa, Sulawesi Utara, yang dijual sejak usia sembilan tahun kepada seorang pemilik rumah geisha di Surabaya. Untuk mengelabui 'pasar', nama Keke kemudian diubah menjadi Keiko oleh Yoko yang seorang Geisha yang sudah lama menempati Shinju.

Di dalam shinju Keke mengalami kekerasan baik oleh Kotaro Takamura, yang merupakan pemilik rumah geisha di daerah Shinju di Surabaya. Bukan hanya saja oleh Kotaro, tapi Keke juga mendapat perlakuan kasar oleh Yoko yang mengajarinya seni Gesiha. Disini Keke bertemu dengan Tjak Broto, salah seorang pelanggan Shinju yang akhirnya menyukai Keke..

Ketika terjadi peperangan di Surabaya, Keke dibawa lari paksa oleh Hiroshi Masakumi salah seorang pelanggan yang menyukai Keke. Disini dia mendapatkan perlakuan tidak sewajarnya oleh Hiroshi sendiri ataupun ibunya Hiroshi. Selanjutnya diceritakan kesulitan hidup Keke setelah pulang dari Jepang yang mendapatkan kenyataan suaminya sudah menikah dengan perempuan Sunda. Melihat kenyataan itu Keke memilih kembali ke Minahasa. Namun, di tanah kelahirannya pula Keke harus mendaparkan perlakuan kasar, lantaran di sana juga tengah terjadi pemberontakan Permesta. Keke kembali menjadi bulan-bulanan seks, cuma kali ini dari laki-laki bangsa sendiri, tentara Permesta yang merupakan masyarakat yang berasal dari satu suku, satu kebiasaan, dan satu budaya tapi keke berhasil melarikan diri hidup mengasingkan diri di hutan selama 25 tahun. Cerita ditutup ketika pada usia 62 tahun Keke kembali ke dalam pelukan suaminya yang sama-sama sudah berumur.

SINOPSIS MEMOIRS OF GEISHA

Novel ini bercerita mengenai sebuah dunia yang eksotik dan misterius di Jepang pada awal tahun 1930-an. Kisahnya berlatar pada era sebelum Perang Dunia II berkecamuk. Saat itu, seorang gadis kecil bernama Chiyo dan kakak perempuannya yang bernama Satsu dibawa ke kota Kyoto untuk dijual oleh ayahnya dan bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah geisha. Selama bekerja disana, Chiyo diperlakukan dengan kasar, bahkan kerap dipukuli. Karena tak tahan lagi, ia dan sang kakak pun berencana untuk kabur. Namun sayang, mereka gagal bertemu kembali di tempat tujuan yang sudah ditentukan, karena Chiyo berhasil tertangkap dan segera dikembalikan ke rumah geisha itu.

Kemudian, Chiyo harus menjalani kehidupan yang berat dibawah tekanan sang pemilik rumah geisha, Mother karena terancam menjadi pelayan seumur hidup. Ia pun dipaksa menjadi pembantu seorang geisha yang paling terkenal di Kyoto, Hatsumomo. Suatu ketika, Pada saat meratapi nasibnya di sungai Shirakawa bertemu dengan Tuan Imamura Ken. Tak hanya itu, diluar kebiasaan yang yang terjadi, pria terhormat ini mendekati dan menghiburnya dengan membelikan es krim dan memberikan saputangan miliknya.. Pada saat itu Sayuri bertekad akan menjadi geisha. Tekadnya itu digenggam kuat-kuat demi mendapat kesempatan bisa bertemu lagi dengan pria itu suatu hari nanti.

Waktu pun berlalu, dan impian Chiyo menjadi kenyataan saat saingan Hatsumomo, bernama Mameha datang dan mengajarinya semua teknik yang diperlukan untuk menjadi seorang geisha. Mulai dari menari tarian tradisional (tachikata), bernyanyi (jikata), memainkan shamisen (kecapi khas jepang), merangkai bunga, mengenakan kimono, mengerti tata cara seremonial minum teh secara formal, menuang the sesensual mungkin. Tak hanya itu, Mameha pun mengganti nama Chiyo yang sudah cukup dewasa menjadi Sayuri.

Tak lama berselang, Sayuri pun tumbuh menjadi seorang geisha yang sangat sukses hingga membuat geisha lain, termasuk Hatsumomo, dengki dan iri hati. Segala hal dilakukan oleh hatsumomo sepeti pukulan, tamparan keras dilakukan pada sayuri. Namun sayuri tetap menghadapinya dengan tabah dan sabar.

Apa itu Plot?

Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita.

Plot merupakan kerangka dasar yang amat penting. Plot mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berkaitan satu sama lain, bagaimana suatu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain, serta bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa itu.
Perrine dalam bukunya Literature: Structure, Sound and Sense menjelaskan bahwa “plot is the sequence of incident or events which the story is composed and it may conclude what character says or thinks, as well as what he does, but it leaves out description and analysis and concentrate ordinarily on major happening” (1974:41).
Robert Stanton dalam bukunya An Introduction to Fiction menyatakan “the comflict moves the story because it is generating center out of which the plot grows which becomes the core of the story’s structure. (1965: 16)
William Kenney dalam bukunya How To Analyze Fiction menyatakan “the structure of plots divided into three parts. They are the beginning which consists of the exposition on introduction, the middle which consists of conflict, complication and climax and the end which converses denouement or resolution” (1966:13).
Dalam bentuk sederhana plot dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Beginning atau awal cerita
Bagian awal berfungsi sebagai eksposisi yaitu bagian yang memberikan informasi yang diperlukan oleh pembaca agar bisa memahami jalan cerita selanjutnya. Dibagian awal ini biasanya berisi nama tokoh-tokoh, gender, usia, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal, dan hal-hal yang menurut penulis penting untuk diketahui oleh pembaca. Pada awal ini biasanya diakhir dengan cerita yang tidak stabil karena cerita yang tidak stabil inilah yang akan memicu kejadian yang akan terjadi berikutnya.
2. Middle atau tengah cerita
Bagian tengah cerita diawali dengan hal-hal yang bisa memicu konflik karena pada bagian tengah cerita ini berupa rangkaian konflik yang intensitasnya semakin tinggi dan mencapai kepuncak dan disebut dengan klimaks sebuah cerita. bagian inilah yang biasanya paling ditunggu oleh pembaca.
3. End atau akhir cerita
Bagian akhir cerita ini berisi penyelesaian atas masalah-masalah yang terjadi dibagian tengah cerita.

Di dalam plot juga terdapat konflik. Konflik yang terjadi disebabkan adanya motivasi dan tindakan serta unsur sebab akibat. Kenney (1966:95) menyatakan ‘motivation as reason why the characters do what they do.’ Sedangkan Gorys Keraf (1982:160-162) menyatakan bahwa ‘dalam sebuah cerita, seorang tokoh dapat mempunyai bermacam-macam motivasi yang mendorongnya melakukan suatu tindakan.’
Penjelasan Potter lebih jelas mengenai konflik adalah
‘the term ‘conflict’ is familiar; it is the result of the oppisition between at least two sides. The conflict may be overt, and violent, or implicit and subdued; it may be visible in action, or it may take place entirely in a character’s mind; it may exist in different levels of meaning; but by definition it is inherent in the concept of plot.’ (1967:25-26)

Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan tokoh karena didorong oleh motivasi. Menurut Brooks (1936:7), definisi tindakan adalah
‘The action, then, is the raw material of plot. It is the story behind the story as we find is formed into fiction. The plot is the action as we find it projected, by whatever selection of events and distortion of chronology, into the fiction that we actually confront.’

Menurut Hartoko dalam bukunya yang berjudul Pemandu di Dunia Sastra (1985:48), plot dibedakan menjadi dua jenis:
1. Plot Flash-back (alur campuran)
Tehnik ini digunakan pengarang untuk menampilkan kembali kejadian di masa lalu.
2. Plot Flash-forward (alur maju)
Dalam suatu cerita, teknik ini lebih mudah di pahami pembaca karena cerita yang ditampilkan maju terus ke depan.
Melalui plot pembaca dapat mengikuti urutan cerita lebih mudah. Tatanan plot dalam sebuah cerita yang lebih rinci menurut Mochtar Lubis (1981:17) meliputi:
1. Perkenalan.
Dalam bagian perkenalan berisi mengenai tokoh, konflik, dan latar dari cerita yang dibahas dalam novel.
2. Pemaparan masalah
Bagian dimana cerita mulai berkembang sebelum konflik mencapai puncak.
3. Klimaks
Bagian dimana permasalahan dalam novel mencapai puncaknya.
4. Anti klimaks
Bagian dimana permasalahan dalam cerita mulai ada solusinya.
5. Penyelesaian masalah.
Bagian dimana permasalahan dalam cerita dapat diselesaikan.

Plot mempunyai peranan penting dalam menunjukkan perubahan suatu cerita. Plot yang konsisten dengan cerita atau tidak melompat-lompat akan lebih mudah dimengerti oleh pembaca daripada plot yang melompat-lompat.

Sinopsi The Red Badge of Courage

The Red Badge of Courage adalah sebuah cerita tentang Henry Fleming, seorang pemuda yang mendaftarkan diri sebagai tentara dengan harapan ia bisa mewujudkan mimpinya menjadi seorang pejuang perang. Setelah mendaftar Henry sudah tidak sabar menunggu kapan impiannya bisa terwujud. Selama menunggu perang terjadi tiba-tiba ia merasa ragu dan takut akan kematian. Akhirnya saat yang dinantikan tiba, Henry ikut serta dalam perang. Namun karena ia tidak punya pengalaman perang, ia bingung bagaimana menghadapi musuh. Saat musuh mulai menyerang, ketakutan akan kematian menyelimutinya dan Henry memilih untuk lari dari medan perang.

Henry memilih untuk mundur sementara dari medan perang. Saat ia memilih mundur, ia mendengar bahwa resimennya berhasil memukul mundur musuh. Pada saat Henry mulai merasa tenang, ia mendengar bahawa perang akan dimulai lagi dan ironisnya ia kembali lari dari medan perang. Ia melihat banyak tentara yang terluka. Henry berkenalan dan berbincang-bincang dengan seorang tentara yang terluka. Tetapi ketika tentara itu menanyakan apakah Henry terluka, Henry menghindar dan memilih pergi untuk bergabung dengan tentara-tentara lainnya.

Henry melihat seorang tentara veteran yang bernama Jim Conklin. Jim Conklin adalah tentara yang sedang sekarat. Henry menemui Jim dan tentara yang terluka tadi masih terus mengikutinya. Ketika Jim tiba-tiba kolaps dan akhirnya meninggal, hati Henry menjadi luluh. Tentara yang terluka tadi kembali menanyakan luka ditubuh Henry dan lagi-lagi Henry tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena ia tidak terluka.

Henry merasa sedih karena dirinya tidak mempunyai keberanian. Tetapi Henry belum bisa mengatasi kesalahannya dan kebenciannya pada diri sendiri karena lari dari perang. Dia mendengar keributan di medan perang dan pasukan bala bantuan mulai diturunkan dibarisan depan. Banyak tentara yang mulai mundur. Henry mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan bertanya kepada mereka yang mundur. Tetapi mereka tidak memperdulikan Henry, salah seorang diantara mereka malah memukul kepala Henry dengan senapan dan meninggalkannya dengan luka serius di kepala. Henry kemudian kemabali ke resimennya dan berteman dengan seorang tentara yang periang.

Henry takut dicemooh oleh teman-temannya saat kembali. Ketika ia masuk ke dalam kampnya, ada 2 orang tentara yang bernama Wilson dan Simpson melihat luka dikepala Henry dan membantu mengobatinya. Mereka berfikir Henry terluka saat berperang. Ketika Simpson bertanya apa yang menyebabkan kepala Henry terluka, Henry tidak bisa menjawab pertanyaan.

Saat resimennya bersiap untuk pindah, Wilson meminta Henry untuk mengembalikan surat yang ia titipkan pada Henry sebelum menghadapi perang pertama. Wilson takut ia akan mati dalam perang jadi ia menitipkan surat pada Henry yang akan diberikan pada keluarganya kalau ia meninggal. Henry yakin bahwa Wilson juga takut berperang, jadi Henry berfikir bahwa ternyata tidak hanya ia sendiri yang takut menghadapi kematian dalam perang. Dengan pemikiran seperti itu Henry mulai mempunyai kekuatan, keberanian, kepercayaan diri dan senjata yang bisa digunakan untuk memukul orang.

Henry mengubah ketakutannya pada musuh menjadi sebuah kemarahan dan menjadi seorang pemimpin perang. Henry menjadi seorang tentara yang percaya diri, tegas, dan agresif. Henry berhasil mengatasi ketakutannya karena saat ini ia mempunyai keberanian dan kemampuan berperang.

Ketika resimennya menyerang musuh, Henry memimpin penyerangan bersama dengan letnannya. Diri Henry mengalami perubahan dari seorang yang penakut, pecundang, dan ragu-ragu menjadi seorang yang mempunyai keberanian, percaya diri, dan seorang tentara yang bertanggung jawab adalah inti dari novel ini.

Wednesday, January 21, 2009

Sinopsis Guiliver's Travel


Lemuel Gulliver berasal dari Nottinghamshire, Inggris, dan tergolong anak pintar. ketika remaja, ia bersekolah di Cambridge. Namun karena keluarganya terlalu miskin untuk membiayai sekolahnya, Gulliver dikirim ke London untuk belajar ilmu kedokteran dan magang sebagai ahli bedah dibawah bimbingan James Bates. Setelah lulus, ia mencoba membuka praktek dan menikah. Namun saat usahanya mulai bangkrut Gulliver memutuskan pergi berlayar.

Kapal Gulliver diterjang badai di sekitar Hindia Utara, hanya enam kru yang tersisa termasuk Gilliver dan berusaha menyelamatkan diri dengan sekoci. Sekoci itu terbalik, Gulliver terpisah dari kelompoknya. Kemudian dengan sisa tenaga ia berenang mencapai daratan. Ia kelelahan dan tertidur. Gulliver bangun dengan tubuh terikat ratusan benang. Gulliver terkejut melihat orang-orang Liliput disekelilingnya dan juga sebaliknya. Ia dibawa untuk dihadapkan pada Kaisar. Gulliver dan Kaisar mencoba saling berkomunikasi walaupun mereka tidak memahami bahasa masing-masing.

Gilliver berharap segera dibebaskan, maka ia mencoba untuk bersikap baik dan menbangun kepercayaan para Liliput. Kaisar mencoba menghibur Gulliver dengan beberapa pertunjukkan termasuk tarian lompat tali. Tarian lompat tali adalah cara Liliput menyeleksi pegawai kerajaan, semakin tinggi lompatan mereka, maka semakin besar pula kesempatan mereka diterima menjadi pegawai. Kebebasan Gulliver akhirnya dikabulkan dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi termasuk kesediaannya membantu pembangunan, berperang, mengawasi wilayah mereka, dan pengiriman pesan penting. sekitar dua minggu setelah Gulliver dibebaskan, seorang pegawai pemerintahan yang bernama Reldresal datang menemui Gulliver dan bercerita tentang Liliput termasuk konflik internal di Liliput dan konfliknya dengna Blefuscu. Permasalahan yang menyebabkan semua itu terjadi adalah perbedaan pendapat tentang cara memecahkan telur dengan benar. Gulliver menyusun rencana untuk menyerang Blefuscu dan rencana itu berhasil dengan mudah. Gulliver telah menjadi pahlawan Liliput. Kaisar memintanya kembali untuk menghancurkan kapal-kapal yang tersisa dan merebut wilayah Blefuscu, tetapi Gulliver menolak. Hal itu membuat beberapa orang marah dan mencoba mencelakai Gulliver, termasuk Flimnap. Tiga minggu kemudian utusan Blefuscu datang menyatakan bahwa mereka menyerang dan meminta Gulliver untuk datang mengunjungi Blefuscu.

Ketika terjadi kebakaran di kamar permaisuri, Gilliver mencoba membantu Liliput memadamkan api dengan mantelnya. Tetapi ia lupa membawa mantelnya. Akhirnya Gulliver mencoba memadamkan api dengan air kencingnya walaupun ia tahu akan mendapatkan sanksi karena hal itu termasuk kejahatan di Liliput. Namun demikian, Kaisar berjanji akan mengampuni Gulliver. Gulliver memutuskan untuk pergi ke Blefuscu, tetapi seorang utusan kerajaan memberitahunya bahwa ia telah dituduh melakukan penghianatan terhadap negara. Gulliver dijatuhi hukuman mati, tetapi Reldresal memohon pada Kaisar mengurangi hukumannya dengan membuat Gulliver buta. Gulliver merasa takut lalu ia bergegas ke BLefuscu. Disana ia menemukan kapal yang dapat membawanya ke Inggris. Ia meminta Kaisar Blefuscu membantu memperbaiki kapal tersebut. Setelah kapal siap, Gulliver menggunakannya untuk berlayar kembali ke Inggris.

Setelah 10 hari di rumah, Gulliver kembali berlayar ke Hindia Utara. Dalam perjalanannya, kapalnya diserang bajak laut. Salah satu bajak laut itu adalah orang Belanda, lalu Gulliver memohon untuk dibebaskan dengan alasan mereka sama-sama penganut Kristen. Seorang bajak laut Jepang berkata, mereka tidak akan mati. Pada oarang Belanda itu, Gulliver mengatakan bahwa ia terkejut karena ia mendapat ampunan dari seorang penyembah berhala, bukan dari orang Kristen sendiri. Orang Belanda itu marah dan melepaskan Gulliver ke laut menggunakan perahu kecil dan hanya dibekal makanan untuk 4 hari. Gulliver menemukan beberapa pulau dan mendarat di salah satu pulau itu. Namun ia menyadari ada sesuatu yang aneh. Suasana menjadi gelap selama beberapa waktu. Ia melihat sebuah benua terapung yang bernama Laputa.

Penduduk pulau itu mempunyai mata yang bisa berputar kedalam dan lainnya keatas. Baju mereka dihiasi dengan gambar-gambar benda angkasa dan instrumen musik. beberapa diantaranya adalah pelayan yang bertugas untuk melancarkan percakapan tuan mereka dengan cara menyodok telinga pendengar dan mulut pembicara dengan alat yang disebut flapper ketika mereka mulai melamun. Gulliver dibawa menghadap raja dan menunggu selama 1 jam sebelum raja disadarkan dari lamunannya.

Raja mengutus guru untuk mempelajari Gulliver bahasa Laputa. Bahasanya sangat mengandalkan konsep matematika dan musik karena mereka menghargai ilmu teoritis diatas segalanya dan meremehkan ilmu praktis. Laputa digerakkan oleh sebuah batu besar yang memiliki kekuatan magnetis.

Selama di Laputa, Gulliver merasa diabaikan karena mereka lebih pintar dan hanya berminat pada musik dan matematika. Ia pergi menuju Lagado dan bertemu dengan Lord Munodi. Selama perjalanan menuju rumah Munodi, Gulliver melewati tanah tandus yang dihuni orang-orang yang tampak menyedihkan dengan pakaian lusuh dan rumah yang tidak terawat. Namun sebaliknya, tanah lainnya karena teknik mengolah tanahnya dianggap ’salah’. 40 tahun lalu, beberapa orang Lagado pergi ke Laputa untuk mencari ilmu dengan tujuan memperbaiki kehidupan. Mereka mendirikan akademi untuk mengembangkan teori yang mereka pelajari, namun itu tidak pernah menghasilkan sesuatu. Penelitian yang mereka lakukan aneh dan mustahil, seperti: mencoba menyarikan sinar matahari dari timun, mengubah es menjadi mesiu, dan yang menyuruh muridnya makan wafer yang sudah ditulisi rumus matematika agar mudah dihafalkan.

Gulliver yang bosan dengan penelitian yang tidak masuk akal, memutuskan untuk ke Glubdubdrib, pulau penyihir yang bisa memanggil roh. Gulliver memanfaatkannya untuk bertemu dengan Alexander Agung, Caesar, Pompey, sampai Aristoteles. Dari Glubdubdrib, Gulliver menuju Luggnagg, pulau terakhir sebelum ia kembali ke Inggris.

Di Luggnagg ada manusia-manusia yang hidup abadi yang disebut Struldbrug. Walaupun memiliki hidup abadi, mereka tidak bahagia karena diusia tertentu mereka mulai murung, tidak bisa merasakan cinta, dan iri pada orang yang bisa mati. Setelah beberapa waktu tinggal di Luggnagg, Gulliver memutuskan kembali ke Inggris melalui Jepang dengna harapan disana ia bisa menumpang kapal Belanda dan kemudian melanjutkan berlayar ke Inggris.